Jangan malas baca, ya Telusuri!

Contoh Teks Editorial Tentang Pendidikan: Kualitas Sistem Pendidikan Di Indonesia Semasa Pandemi

yo what'sup sobat pengetahuan, kembali lagi di caripengetahuan-id.com. Sobat pernah gak nih baca koran, Majalah ataupun Koran dan majalah elektronik. Biasanya di dalam koran itu terdapat suatu kolom yang mengungkapkan suatu pandangan ataupun pendirian penulis redaksi terhadap peristiwa yang lagi diberitakan.

Didalam teks editorial ini biasanya berisi pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu yang lagi di beritakan. Ingat ya sobat teks editorian ini berbeda dengan teks berita. Perbedaannya sangat jelas diantaranya: Tidak faktual, hasil pemikiran seseorang, bersifat subjektif dan dapat dibantah kebenarannya.

Jika sobat ingin mengetahui lebih lanjut tentang teks editorial ini, bisa sobat lihat di postingan selanjutnya. Yuk scroll lagi ke bawah untuk melihat contohnya.

Contoh teks editorial tidak dibuat untuk menyinggung pihak tertentu, melainkan hanya untuk materi pembelajaran sekolah.

Kualitas Sistem Pendidikan Semasa Pandemi

     M.Kaspul Anwar, Banjarmasin – Pendidikan berasan dari bahasa latin “decure” yang berarti menuntun atau mengarahkan sedangkan awalan “e” yang berarti keluar. Lalu kita mengenal kata “education (pendidikan)” yang berarti menguluarkan potensi yang di miliki oleh individu tertentu. Kita mengetahui bahwa pendidikan adalah suatu aspek yang harus di penuhi. Hal ini menjadikan pendidikan sebagai fondasi kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu negara harus memenuhi kebutuhan pendidikan bagi setiap warga negaranya, sesuai pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 “setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”. 

     Namun sejak penyebaran virus corona pada tahun 2019. Dan penyebaran virus ini telah memasuki Indonesia pada pertengahan bulan maret, hal ini mendesak kementrian pendidikan untuk menganjurkan kegiatan belajar mengajar di lakukan di rumah demi mengurangi angka terinfeksi virus ini pada siswa. Namun apakah kebijakan itu tepat untuk dilakukan ? Apakah kegiatan belajar secara daring dapat membuat keaktifan dan juga pencapaian siswa akan menurun ? 

     Selaras dengan hal itu, Wakin Seketaris Jendral Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI), Satriawan Salim menyatakan sistem belajar dan mengajar yang di terapkan selama pandemi menyebabkan guru maupun siswa tak maksimal dalam menjalankan proses pembelajaran, hal ini di karenakan tidak semua guru dan murid, terlebih lagi di daerah terpencil, tidak memiliki perangakat yang memenuhi syarat kelayakan untuk pelaksanaan aktivitas daring, fasilitas jaringan internet pun belum merata keberadaanya di seluruh pelosok tanah air hingga keterbatasan materi yang di sampaikan menjadi kendala. 

     Hal ini diperparah oleh – harusnya guru, murid dan orang tua beradaptasi pada model pembelajaran jarak jauh. Dalam praktiknya para pengajar harus memadatkan materi pembelajaran yang terdapat pada kurikulum yang mestinya 10 bab menjadi 5 bab hal ini juga diatur pada Surat Edaran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomer 4 Tahun 2020. 

     Tidak hanya itu siswa dan siswi diberikan latihan setiap hari dengan penyampaian konsep yang minim, hal ini menjadikan para siswa menjadi kesulitan bahkan stress dan pada akhirnya para siswa kehilangan semangat dalam belajar. Dari semua faktor yang menyebabkan berkurangnya kualitas pendidikan di Indonesia. Sudah semestinya Menteri Pendidikan membuat kebijakan yang dapat menjembatani kebutuhan pendidikan siswa Indonesia dengan keterbatasan untuk melakukan kegiatan belajar dan mengajara secara online. 

     Indonesia merupakan negara besar oleh karena itu pemeratan kualitas pendidikan antara di kota maupun di desa harus sangat diperhatikan, ditambah lagi dengan kondisi pandemi seperti ini akan memperparah kualitas pendidikan. Jadi sudah menjadi kewajiban bagi Menteri Pendidikan untuk memaksimalkan sarana dan infrastruktur yang menunjang terutama di daerah pedesaan, selain di daerah pedesaan rakyat yang kurang mampu pun harus lebih diperhatikan lagi pendidikannya. 

     Sekarang sudah banyak tindakan nyata dari Kementrian pendidikan untuk mengatasi masalah masalah yang muncul dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar secara daring, seperti kuota belajar dan regular yang di berikan sampai akhir tahun dan banyak juga relawan yang turut mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini seperti membagikan gawai kepada anak anak yang tidak mempunyai gawai untuk belajar.

Akhir Kata

Mungkin sampai disini dulu postingan kali ini. Jika terdapat kekurangan pada konten ini mohon untuk diberikan kritik maupun saran untuk membangun blog ini supaya lebih maju dan berkembang lagi. Saya harap sobat dapat menambah pengetahuan setelah membaca konten ini.

Terus kunjungi Caripengetahuan-Id.com untuk menambah pengetahuan sobat. Dan blog ini akan upload setiap harinya. Jadi pastikan sobat mengikuti blog ini untuk mendapatkan notifikasinya. Serta jangan lupa untuk mendownload aplikasinya di laman About Us

Post a Comment

Nambah ilmu setelah membaca? Yuk, tulis komentar mu!
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.