Jangan malas baca, ya Telusuri!

Cerita Pendek Fiksi: TUMPUL KEATAS TAJAM KEBAWAH. Novel Fiksi Original

teks cerita sejarah - novel sejarah

Teks Cerita Sejarah (Novel Sejarah Fiksi): TUMPUL KEATAS, TAJAM KE BAWAH. Novel Sejarah Original

Hallo sobat pencari pengetahuan, kembali lagi bersama admin di Caripengetahuan-Id.com. Bagaimana nih kabar sobat hari ini ? Admin harapkan selalu dalam keadaan yang baik dan pastinya sehat selalu ya. Nah pada kesempatan kali ini admin mau membahas salah satu bab yang ada di kelas 12 nih, khususnya bagi yang memakai kurikulum 2013 revisi. Sobat tau apa yang kita akan bahas ? Yupss...Teks Cerita Sejarah. Apakah sobat sudah tau definisinya ? Atau apakah sobat sudah dapat membedakan teks cerita sejarah dan teks sejarah ? Admin yakin nih sobat sudah tau.... Tapi bagi sobat yang belum tau bisa cari di google ya... Banyak kok.

Sering pada bab ini guru guru memberikan tugas kepada anak muridnya untuk membuat teks cerita sejarah hasil imajinasi mereka sendiri.

Pada artikel edisi hari ini admin ingin memberikan referensi bagi sobat yang ingin membuat teks cerita sejarah ya. Dan juga artikel edisi hari ini adalah "Yuk Baca Cerita"

Cerita yang admin tulis disini adalah kelanjutan edisi artikel yang sebelumnya. Nah cerita yang terdapat pada artikel ini dikirimkan oleh teman admin untuk di upload di blog ini. Dan saya ingin mengucapkan terima kasih pada pihak pihak yang sudah mau berbagi.

Bagi kalian yang ingin ceritanya di terbitkan Di CariPengetahuan-Id.Com bisa mengirimkan Cerita mu yang kamu buat sendiri lewat waloohcorp@gmail.com dan juga jangan lupa untuk menyertakan sosial media sobat juga ya supaya bisa kamu tuliskan siapa yang mengarang cerita yang kami terbitkan.
Suasana, tokoh, kejadian di dalam teks dibawah ini adalah rekayasa dan tidak ada sedikit pun tujuan untuk menyindir ataupun menyudutkan pihak pihak tertentu. Cerita Ini Hanya Fiktif Belaka. Jika Ada Kesamaan Nama Tokoh, Tempat Kejadian Ataupun Cerita, Itu Adalah Kebetulan Semata Dan Tidak Ada Unsur Kesengajaan.

Pada penasaran ya sobat bagaimana ceritanya. Yuk kita baca bersama sama.

TUMPUL KEATAS TAJAM KEBAWAH

Assalamualaikum... Nenek pulanggg.” Nenek Arum namanya. Tinggal bersama dengan dua orang cucunya. Suaminya telah meninggal sejak dua tahun yang lalu. Anaknya pergi meninggalkannya dan sampai sekarang tidak ada kabar sedikitpun.

      “Waalaikumsalam, eh nenek sudah pulang.” Ucap cucu pertamanya yang bernama Gilang.

      Begitulah kehidupannya. Nasibnya yang harus tinggal di rumah tanpa jendela. Untuk makan sekali pun susah. Sendirian berkerkeliling di tengah hutan belantara hanya untuk mencari ranting-ranting pohon untuk dijual kembali. Sedih rasanya mengingat anak satu-satunya itu pergi meninggalkannya karena kondisi finansial yang sangat buruk.

      Suatu hari...‘’Nekkk... Nenekkk dimanaaa...” Gilang mencari neneknya didalam hutan yang sangat rimbun itu. Untungnya sang nenek menyadari kalau seseorang sedang mencarinya.t

      ‘’Ya ampun Gilang, ngapain kamu kesini. Bahaya tauu.”

      ‘’Gawat nekk gawatt!!!.”

      “Kamu tenang dulu baru ceritain kenenek ada apa?!’’

      “Itu nekk, si Amel sakit. Demamnya tinggi banget”

      Mereka berdua dengan cepat berjalan menuju rumah yang tidak berbentuk rumah itu.

      Sesampainya. “Astaga Amel kamu kenapa? Kok bisa panas begini!.”

      “Sebaiknya kita bawa Amel kerumah sakit saja nek”

      “Inginnya sih begitu tapi kan kita tidak punya biaya.”

      “Kalau begitu kita tunggu dulu sampai besok siang, kalau demamnya tak kunjung reda, mau tidak mau kita harus membawanya Nek.”

      “Iyaa.. sekarang kamu siapin dulu kompres untuk dia ya!.”

      “Siap Nek.”

      Besok pagi...“Ya Ampun Gusti, demam Amel semakin tinggi.”
“Iya Nek, kita harus segera membawa Amel kerumah sakit”
Beberapa menit kemudian...

      Dengan susah payah sang nenek memohon untuk meminjam gerobak kepada salah satu warga disana. Untung pada akhirnya Bapak itu berkenan untuk meminjamkan gerobak miliknya.

      Tidaklah dekat jarak antara rumah mereka dengan lokasi rumah sakit yang ingin dituju. Berjarak kurang lebih sekitar sepuluh kilometer sang nenek bersama cucu pertamanya harus mendorong Amel yang sedang berbaring lemah.
Setelah sampai di rumah sakit sang perawat pun segera membantu mereka untuk membopong Amel menuju ruang UGD.

       Dari raut wajah Nenek, terlihat jelas kalau Nenek Arum sedang cemas tak karuan. Bagaimana tidak, dia sangat menyayangi cucu peremuan satu-satunya itu. Dan yang paling penting sang nenek tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit yang begitu mahal itu.

      “kamu disini saja ya tungguin Amel!. Nenek harus kerja keras dulu untuk buat ngumpulin uang untuk biaya rumah sakit.”
“Siap Nek. Aku bakal jagain amel baik-baik”

      Dalam perjalanan pulang sang Nenek harus berpikir begitu keras untuk mikiri bagaimana bisa penghasilannya yang Cuma sekitar sepuluh ribu sehari itu bisa membayar biaya rumah sakit.

      Sesampainya dihutan sang nenek begitu cekatan untuk mengumpulkan ranting-ranting pohon yang tumbang. Hingga dia sampai dipertengahan hutan dan menemukan banyak pohon gaharu yang tidak diketahui pemiliknya. Tak ada pilihan lain sang nenek harus menebang beberapa pohon gaharu untuk membayar biaya rumah sakit cucunya.

      Dengan segera sang nenek pulang kerumah untuk mengambil kapak dan kembali lagi ketempat asal. Selang beberapa saat nenek sudah sampai ditempat penjual kayu. Nenek terpaksa harus menjual batang pohon gaharu tersebut.
Dengan segera sang nenek kembali lagi menuju rumah sakit karena kiranya uangnya sudah cukup untuk membayar biaya rumah sakit.

      ‘’Nenek sudah kembali!?’’

      “Iyaaa.”

      “Gimana nek? Apakah nenek sudah dapat uang untuk membayar rumah sakit Amel?.”

      “Kamu tenang saja”

      Pikirannya tidak karuan. Dia tahu kalau hal tersebut adalah hal yang dilarang agama. Tapi sang nenek harus terpaksa melakukannya.
Besoknya... Amel sudah dibolehkan pulang dari rumah sakit. Dan mereka menuju pulang kerumahnya. Dan betapa terkejutnya didepan rumah mereka sudah berdiri beberapa orang polisi.

      “Permisi, apakah benar ini rumah kediaman Nenek Arum?’’
“Iya saya sendiri”

      “Mohon maaf nenek harus dibawa kekantor polisi karena diduga telah menebang pohon gaharu dihutan milik negara.”
“tapiii pakk saya bisa jelasinnn”

      “Nenek bisa jelasin dikantor polisi ya. Sekarang ikut saya dulu” dengan segera kedua tangan Nenek Arum diborgol oleh salah seorang polisi tersebut.
“Nekkkk, Nenekk mau kemanaaaa.” Tanya kedua cucunya yang sedang menangis lepas. Padahal baru saja Amel keluar dari rumah sakit.

      “Jaga diri kalian baik-baik ya sayangg, nenek akan segera pulang kok.”
Sesampai dikantor polisi. Sang Nenek segera diintrogasi oleh petugas kepolisian untuk dimintai keterangan. Dan sang nenek pun harus berkata jujur apa yang sebenarnya terjadi.

      “Sampai hari persidangan terpaksa nenek harus dimasukkan kedalam sel.”
“Jangannn pakkk, kasian cucu saya dirumah.”

      “Tidak bisa nek, ini adalah ketetapannya.”

      Disisi lain, ada seorang tikus berdasi yang gila materi ketahuan melakukan penyelewengan uang untuk kepentingannya pribadi. Mereka berada didalam satu atap yaitu kantor polisi. Namun ruangan tentu berbeda. Jabatannya yang tinggi tentu ditetapkan didalam sel yang paling bagus pula. Berbeda dengan Nenek Arum tadi yang hanya ditempatkan diruang yang begitu sempit. Memang kastanya pembeda segalanya.

      Tiba saatnya hari persidangan. Mereka berdua sama-sama disidang dihari yang sama namun beda waktu. Pukul sembilan hari adalah tepat waktu persidangan nenek Arum yang diduga mencuri beberapa pohon mahal milik negara itu.

      Beberapa jam setelahnya nenek Arum diduga bersalah dan divonis hukuman lima tahun penjara serta denda senilai duaratus juta rupiah. Sangat sedih bagaimana bisa jika dia dipenjara selama lima tahun kedua cucunya yang masih kecil itu bisa bertahan hidup. Namun apalah daya dia tidak sanggup menyewa pengacara kondang untuk membebaskan tuntutannya. Yang bisa dia lakukan hanyalah berdoa kepada sang kuasa untuk membantunya.

      Waktu menunjukkan pukul satu siang. Sebentar lagi si tikus berdasi itu melakukan persidangan. Selang beberapa waktu divonislah tuntulan tiga tahun penjara.

      Tentu sangat tidak adil, Nenek Arum yang hanya mencuri beberapa pohon gaharu dituntut lima tahun penjara serta denda duaratus juta rupiah. Berbeda dengan sang koruptor yang hanya divonis tiga tahun penjara yang sudah menyalahgunakan uang negara sebesar kurang lebih sepuluh miliar.

      Beberapa minggu kemudian... ternyata tuhan mendengarkan permintaan Nenek Arum. Seorang pengacara yang baik hati serta jujur yang bernama Mr.Zulkarnain lagi-lagi mendapati sang tikus berdasi tersebut melakukan penyuapan terhadap jaksa agung.

      Mr. Zulkarnain tidak akan tinggal diam mengenai hal ini. Dia harus menegakkan hukum. Tidak mempedulikan apapun. Besoknya dia segera memberitahu kepada Hakim Agung kalau sebenarnya sang Jaksa Agung telah menerima penyuapan. Dan ternyata Mr.Zulkarnain telah mengamati kasus Nenek Arum tersebut.

      “Yang terhormat, Bapak Hakim Agung, saya mendapati kalau Mr.Stavenson telah melakukan penyuapan kepada Bapak Jaksa Agung”

      “Benarkah? Apakah ada bukti yang akurat mengenai hal ini?”

      “Berikut pak bukti-buktinya” sembari memperlihatkan foto.

      “Baiklah besok saya akan adakan sidang kedua”

      “Baik Pak, Saya memohon dengan hati nurani Bapak”

      Sebelumnya Mr.Zulkarnain juga telah memberi pembelaan terhadap Nenek Arum, jikalau nenek Arum tidak sepenuhnya bersalah.

      Sidang kedua telah tiba. Semuanya sedang beradu mulut. Namun Nenek Arum hanya bisa berdoa memohon yang terbaik.

      Hingga pada akhirnya hukuman yang sebelumnya ditetapkan kepada Nenek Arum yang divonis lima tahun penjara serta denda duaratus juta itu tidak jadi. Melainkan hanya satu bulan penjara.

      Sujud syukur nenek Arum atas keringanan hukumannya serta terima kasih sebesar besarnya kepada pengacara Mr.Zulkarnain yang telah membantunya hingga semuanya seperti ini. Beda kisah dengan Mr.Stavenson tadi yang ditetapkan hukuman sepuluh tahun penjara dan kepada Bapak Jaksa Agung dikenakan pencabutan jabatan serta pidana lima tahun penjara.

~~~ Tamat~~~

Pengarang Nurul Annisa
Instagram Tidak ingin disebutkan

Akhir Kata

Menarik bukan sobat ceritanya, caripengetahuan-id.com akan updates terus setiap hari demi menyajikan informasi yang menarik dan pastinya informatif dengan bahasa yang santai.

Jika artikel ini membantu sobat dan sobat mempelajari hal baru hari ini bisa sobat follow blog ini untuk mendapatkan notifikasi artikel baru ya.

Nantikan ya sobat artikel artikel kami dan kami berharap artikel ini dapat menambah pengetahuan sobat apabila sobat mempelajari hal baru setelah sobat membaca artikel ini maka berikan kami like dan ikuti blog atau website ini ya.

Dan admin mau ngucapin terimakasih karena telah membaca artikel ini dan baca juga artikel kami yang lain ya.

Dan jangan lupa jaga kesehatan sobat ya.... Bye .....Sampai Jumpa... Kita ketemu lagi di artikel admin selanjut ya.....

Post a Comment

Nambah ilmu setelah membaca? Yuk, tulis komentar mu!
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.