Daftar Isi Bab Ini
- Pengertian Besaran
- Pengertian Satuan
- Pengertian Pengukuran
- Alat Untuk Mengukur Panjang
- Penggaris
- Jangka Sorong
- Mikrometer Sekrup
- Neraca Lengan
- Termometer
- Neraca Pegas
- Stopwatch
- Kesalahan Dalam Pengukuran
- Angka Penting
- Aturan Penjumlahan Dan Pengurangan
- Aturan perkalian Dan Pembagian
- Pengertian Dimensi
Pengertian Konsep Besaran, Satuan Dan Dimensi Dalam Pengukuran
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali berhadapan dengan berbagai ukuran dan kuantitas yang perlu diukur, dihitung, atau dijelaskan. Dalam konteks ini, konsep besaran dan satuan memainkan peran krusial dalam memberikan kerangka kerja yang konsisten dan akurat untuk menggambarkan dunia fisik di sekitar kita.Besaran
- Besaran pokok, yaitu besaran yang satuannya telah ditentukan secara internasional (SI) sebagai dasar besaran lain (turunan).
Besaran | Satuan |
---|---|
Panjang | Meter | m |
Massa | Kilogram | Kg |
Waktu | Detik | s |
Arus Litrik | Ampere | A |
Suhu | Kelvin | k |
Intensitas Cahaya | Candela | Cd |
Jumlah Zat | Molaritas | mol |
- Besaran turunan, yaitu besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.Beberapa besaran turunan, yaitu:
Besaran | Satuan |
---|---|
Luas | Meter Persegi | m2 |
Kecepatan | m/s |
Gaya | Kg m/s2 | Newton |
Usaha | Kg m2/s2 | Joule |
Tekanan | Kg m/s2 | Pascal |
Frekuensi | 1/s | Hertz |
Daya | Kg m2 / s3 | Watt |
- Besaran skalar, besaran yang tak punya arah.Contoh: massa (m), panjang (L), waktu (t), kelajuan (v), massa jenis (ρ).
- Besaran vektor, besaran yang punya arah.Contoh: gaya (F ), percepatan (a), kecepatan (v), momentum (p).
Satuan
- Satuan Baku: Adalah satuan yang apabila di gunakan oleh orang yang berbeda akan menghasilkan hasil yang sama. Contohnya: Meter, kilogram, km/jam dan dll
- Satuan Tidak Baku: Adalah satuan yang apabila di gunakan oleh orang yang berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda. Contohnya: Mengukur panjang penggaris dengan menggunakan jengkal.
Feet adalah kesepakatan panjang kaki Raja Louis XIV, sedangkan Yard adalah jarak antara hidung dan ujung lengannya yang di rentangkan oleh Raja Henry I pada tahun 1120 masehi
Jadi satuan baku merupakan satuan yang telah ditetapkan bersama sebagai satuan dalah pengukuran suatu besaran.
- Satuan International (SI): Adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku.
Satuan SI merupakan hasil kesepakatan Conference General De Poids Er Measures di Paris pada tahun 1960.
Syarat syarat satuan international dalam membuat sebuah besaran:
- Satuan harus bersifat internasional atau universal, artinya berlaku disetiap tempat dan di berbagai negara.
- Satuan harus bernilai tetap, artinya tidak akan berubah karena pengaruh atau situasi apapun
- Satuan harus mudah ditiru.
Satuan International diadopsi dari sistem matrik
Besaran | Lambang | Satuan |
---|---|---|
Panjang | m | Meter |
Massa | Kg | Kilogram |
Waktu | s | Detik |
Arus Listrik | A | Ampere |
Temperatur | k | Kelvin |
Intensitas Cahaya | cd | Candela |
Jumlah Zat | mol | Mol |
Muatan Listrik | C | Coulomb |
Gaya | N | Newton |
Tekanan | Pa | Pascal |
Energi | J | Joule |
Daya | W | Watt |
- Satuan Metrik: Adalah satuan yang sudah di gunakan ilmuwan perancis sejak tahun 1795
Besaran | CGS | MKS |
---|---|---|
Panjang | Centimeter | cm | Meter | m |
Massa | Gram | g | Kilogram | kg |
Waktu | Second | s | Second | s |
Volume | cm3 | m3 |
Kecepatan | cm/s | m/s |
Massa Jenis | g/cm3 | kg/m3 |
Gaya | Dyne | Newton | N |
Usaha | dyne cm | N m | Joule |
Daya | erg/s | joule / s |
Pengukuran
Pengukuran tunggal: Bisanya dilakukan karena peristiwa yang diukur tidak dapat diulang
- Pengukuran yang dilakukan satu kali saja.
- Dapat digunakan untuk mengukur panjang suatu benda yang panjangnya hampir tidak berubah.
- Tidak dapat digunakan untuk mengukur panjang benda dengan sisi-sisi berbeda.
Pengukuran Berulang: Hasil yang dituliskan adalah rata rata dari hasil pengukuaran yang dilakukan berulang.
Akurat: Kemampuan alat ukur untuk memeberikan nilai pendekataan terhadap nilai sebenarnya dari objek yang diukur, hasil mendekati nilai sebenarnya.
Presisi: Kedekatan nilai nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar nilai rata ratanya atau penyebaran nilai pengukuran individual dari nilai rata rata, hasil tidak banyak berubah.
Beberapa perbandingan internasional pada besaran pokok per satuannya:
- Panjang : Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum, dalam selang waktu 1/299.792.458 s.
- Massa : Satu kilogram didefinisikan sebagai massa 1 liter air murni bersuhu 4°C.
- Waktu : Satu detik didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.
- Kuat arus listrik : Satu Ampere didefinisikan sebagai kuat arus yang dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan diletakkan pada jarak pisah 1 m dalam vakum, menghasilkan gaya 2 x 10-7 N tiap meter kawat.
- Suhu : Satu Kelvin didefinisikan sebagai 1/273.16 kali suhu termodinamika titik tripel air.
- Intensitas cahaya : Satu candela didefinisikan sebagai intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 x 1012 Hz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 W/Sr.
- Jumlah zat : Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon-12.Walaupun telah memiliki definisi, pengukuran masih memiliki kesalahan atau ketidakpastian dalam pengukurannya.
- Keterbatasan ketelitian alat ukur.
- Kesalahan pengaturan/kalibrasi alat ukur.
- Kesalahan sudut pandang (paralaks) saat membaca alat ukur.
- Kesalahan akibat penyederhanaan nilai/sistem.
- Pengukuran tunggal sehingga tidak akurat.
Alat Untuk Pengukur Panjang
Alat ukur dengan NST sangat kecil merupakan alat yang sangat presisi dan sensitif.
Kalibrasi: Adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara membandingkan dengan standar atau tolak ukur.
Kalibrasi diperlukan untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang dilakukan konsisten dengan instrumen lainnya.
Penggaris/mistar
- Tempatkanlah salah satu ujung benda yang akan diukur digaris nol.
- Baca garis yang berimpitan dengan ujung benda lainnya.
- skala tersebut menunjukkan panjang benda yang diukur.
X = X2 – X1 atau l = X ± ΔX
Jangka sorong
- Rahang Dalam: Untuk mengukur diameter luar maupun sisi bagian luar dari sebuah benda.
- Rahang Luar: Untuk mengukur diameter dalam maupun sisi bagian dalam dari sebuah benda.
- Tangkai Kedelaman (Depth Probe): Untuk mengukur kedalaman benda.
- Rahang tetap: Adalah bagian yang tetap.
- Rahang Geser: Adalah bagian yang dapat digeser.
- Perhatikan angka nol pada skala nonius
- Skala utama adalah angka tetap sebelum skala nonius.
- Perhatiakan garis pada skala nonius yang berimpit dan jadikan perseratus.
X = Xutama + Xnonius atau I = X ± ΔX
Skala Utama: Adalah skala yang terdapat dirahang utama
Skala Nonius: dalah skala yang terletak pada rahang geser (skala per-seratus)
Mikro meter sekrup
- Pastikan bagian pengunci dalam keadaan terbuka.
- Lakukan kalibrasi dengan mengecek ketika poros tetap dan poros geser bertemu, skala nonius sudah lurus dengan skala utama dan menunjukkan angka nol.
- Buka rahang dengan menggerakkan pemutar kearah kiri sampai benda dapat masuk kedalam rahang.
- Letakkan benda diantara poros tetap dan poros geser.
- Tutup kembali rahang hingga menjepit benda.
- Pengunci: Untuk mengunci poros gerak agar tidak bergerak
- Roda Bergigi (Rachet Knob): Untuk memutar poroh gerak pada saat ujung poros telah dekat dengan benda yang akan diukur.
- Frame: Bagian yang berbentuk seperti huruf "U"
- Poros Tetap: Berfungsi untuk menahan benda.
- Poros Geser: Adalah poros yang bergerak maju mundur, menjauh dan menuju pros tetap.
- Skala Utama: Memiliki satuan 1mm.
- Skala Nonius: Memiliki satuan 0,01 mm.
X = Xutama + Xnonius dan I = X ± ΔX
Neraca Ohauss
- Lengan Neraca: Merupakan plat logam yang terdiri dari skala dengan ukuran tertentu.
- Tombol Kalibrasi: Adalah sebuah sekrup atau knop yang digunakan untuk menge-nolkan atau mengkalibrasi secara seketika neraca yang akan digunakan.
- Tempat Beban: Adalah sebuah piringan logam yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diukur massanya.
- Garis kesetimbangan: Menetukan titik kesetimbangan pada proses penimbangan atau pengukuran massa benda.
- Pemberat: Merupakan sebuah logam yang menggantung pada lengan yang berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran.
- Atur beban geser pada posisi nol dan sistem pengatur khusus, sehingga neraca lengan berada dalam keadaan seimbang.
- Letakkan benda yang akan diukur pada tempat beban.
- Atur beban geser yang ada sehingga neraca seimbang.
- Jumlahkan seluruh bacaan skala masing masing lengan skala yang merupakan massa benda yang diukur.
Neraca pegas
- Dengan menggantung benda yang akan diukur pada pengait neraca.
- Bacaan skala yang ditunjuk oleh penunjuk neracasama dangan massa benda yang diukur.
- Tombol stopwatch terdiri dari tombol mulai, berhenti dan reset. Tombol reset berfungsi untuk mengembalikan jarum penunjuk ke posisi nol.
- Jarum jam terdiri dari jarum besar dan jarum kecil. Jarum besar adalah jarum yang menunjukkan menit, sedangkan jarum kecil adalah jarum yang menunjukkan detik.
- Tekan tombol reset lalu lepaskan sehingga jarum penunjuk kembali ke posisi nol.
- Tekan tombol mulai lalu lepaskan ketika hendak memulai pengukuran.
- Tekan tombol berhenti lalu lepaskan ketika pengukuran tepat selesai.
- Hasil akhir adalah penjumlahan bacaan jarum besar (menit) dengan bacaan jarum kecil
- (detik).
Kesalahan Dalam Pengukuran
- Kesalahan Umum (Keteledoran): Umumnya disebabkan keterbatasan pengamat.
- Kurangnya keterampilan dalam menggunakan alat.
- Kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang tertera.
Kesalahan (Error): Adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai yang benar
- Kesalahan Acak: Kesalahan acak disebabkan oleh adanya fluktuasi fluktuasi yang halus pada kondisi pengukuran, kesalahan ini tidak bisa dihilangkan tapi diminimalisir. Contohnya pada:
- Kebisingan
- Gerak brown pada molekul udara
- Fluktuasi tegangan listrik PLN/Baterai
- Landasan yang bergerak
- Kesalahan Sistematis: Menyebabkan kumpulan acak bawaan hasil ukur konsisten dinilai rata rata yang cukup berbeda dengan nilai sebenarnya, kesalahan bisa diprediksi dan dihilangkan.
- Kesalahan Kalibrasi: Penyusuaian pembubuhan nilai pada garis skala pada saat pembuatannya.
- Kesalahan Paralaks: Kesalahan akibat posisi mata yang tidak tepat vertikal diatas tanda skala yang akan dibaca. Sekumpulan bacaan memiliki kesahalan acak besar, yaitu bacaan ini dipencar jauh dari nilai rata rata, maka pengukuran adalah tidak presisi (tidak tepat)
- Kesalahan Komponen Lain: Seperti melemahnya pegas yang digerakkan atau terjadi gesekan antara jarum dengan bidang skala.
- Kesalahan Titik Nol: Seperti titik nol skala tidak berimpit dengan titik nol jarum penunjuk atau kegagalan mengembalikan jarum penunjuk ke-nol sebelum melakukan pengukuran.
- Kesalahan Acak: Sekumpulan bacaan memiliki kesalahan acak kecil yaitu bacaan bacaan ini dipecat dekat dengan nilai rata rata, maka pengukuran adalah presisi (tepat)
Penulisan Hasil Pengukuran
Nilai Skala Terkecil (NST): Menyatakan kemapuan alat ukur atau keterbatasan alat ukur, nilai yang lebih kecil dari NST ini tidak dapat dibaca lagi dengan pasti.
Angka Penting
Adalah angka yang diperoleh dari hasil suatu pengukuran yang terdiri dari angka eksak dan suatu angka terakhir yang merupakan angka taksiran. Angka penting juga menunjukan seberapa teliti pengukuran sehingga kita yakin berpa banyak angka yang harus ditulis.
Angka Taksiran: Angka yang ditaksir atau diragukan karena tidak dibaca skala.
Angka Eksak: Angka yang terbaca skala.
Aturan angka penting sebagai berikut:
- Semua angka bukan nol adalah angka penting
- angka nol yang terletak diantara angkan bukan bukan nol adalah angka penting. Contoh: 503 | 3 angka penting
- Angka nol disebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting, kecuali ada penjelasan lain (pemberian garis bawah pada salah satu angka yang menyatakan angka penting hanya sampai angka tersebut)
- Angka nol dibelakang koma yang terletak disebelah kanan angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: 0.50 | 2 angka penting
- Angka nol yang terletak disebelah kiri angka bukan nol adalah bukan angka penting. Contoh: 0.006 | 1 angka penting.
- Angka Decimal: Angka penting terhitung dari angka pertama yang bukan nol sampai angka terakhir.
- Angka Bukan Decimal: Angka penting yang hanya perlu dilihat dari angka hasil pengukuran.
- Jika angka terakhir bukan nol, maka semuanya angka penting.
- Jika angka terakhir nol dan ada garis bawah penjelas, maka angka pentingnya sampai angka dengan garis penjelas tersebut.
- Jika angka terakhir nol dan tidak ada garis bawah penjelas maka angka penting tidak dapat ditentukan.
Aturan Penjumlahan Dan Pengurangan Angka Penting
- Angka yang akan ditambahkan atau dikurangkan harus memiliki satuan yang sama.
- Penjumlahan dan pengurangan yang memiliki angka decimal, banyak angka penting pada hasil akhirnya ditentukan dari jumlah angka dibelakang koma yang paling sedikit.
- Hasil akhir penjumlahan dan pengurangan angka penting hanya boleh mengandung satu angka taksiran
Aturan Perkalian dan Pembagian Angka Penting
- Hasil perkalian atau pembagian angka penting harus mengikuti bilangan yang mempunyai angka penting paling sedikit.
- Hasil perkalian atau pembagian bilangan penting dengan bilangan eksak hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka penting pada bilangan pentingnya
Pengertian Dimensi
- Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan lambang huruf tertentu (ditulis huruf besar)
- Diberi kurung persegi (Tapi ada juga yang menghikangkan tanda kurung persegi)
- Dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran fisika secara setara atau tidak, dua besaran fisika hanya setara jika keduanya memiliki dimensi yang sama.
- Dapat digunakan untuk memenetukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar (Karena ada konstanta pada rumus yang tidak memiliki dimensi)
- Dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisika jika kesebandingan besaran fisika tersebut terhadap besaran besaran fisika lainnya yang diketahui.
No | Besaran | Dimensi |
---|---|---|
1. | Panjang | [L] |
2. | Massa | [M] |
3. | Suhu | [0] |
4. | Arus Listrik | [I] |
5. | Waktu | [T] |
6. | Intensitas Cahaya | [J] |
7. | Jumlah Zat | [N] |
Besaran | Satuan | Dimensi |
---|---|---|
Luas | m2 | [L]2 |
Massa Jenis | Kg m-3 | [M] [L]-3 |
Volume | m3 | [L]3 |
Kecepatan | m s-1 | [L] [T]-1 |
Percepatan | m s-2 | [L] [T]-2 |
Gaya | Kg m s-2 | [M] [L] [T]-2 |
Usaha | Kg m2 s2 | [M] [L]2 [T]-2 |
Tekanan | Kg m-1 s-2 | [M] [L]-1 [T]-2 |
Daya | Kg m2 s-3 | [M] [L]2 [T]-3 |
Momentum | Kg m s-1 | [M] [L] [T]-1 |
Momen Inersia | kg m2 | [M] [L]2 |